Ujian Tulis: Bil Imtihaani Yukromul Mar’u aw Yuhaanu

IMG_0888-01

Nurussalam_ Bil imtihaani yukromul mar’u aw yuhaanu. Semboyan bahasa Arab yang berarti “dengan ujian, seseorang akan mendapat kemuliaan atau kehinaan,” disampaikan oleh bapak Direktur KMI Al-Ustadz Syawaluddin, S.H.I dalam sambutan pembukaan Ujian tulis semester kedua tahun ajaran 2020-2021 lalu (jum’at/11/6). Beliau menuturkan bahwa bagaimana cara seseorang melawati sebuah proses akan mempengaruhi hasil berupa kemuliaan atau kehinaan. Proses yang diikuti dengan baik, seperti masuk kelas tepat pada waktunya, menjawab soal dengan baik, berdisiplin, maka akan dihormati oleh pengawas, panitia dan teman-temannya. Sebaliknya, apabila proses dan prosedur tidak diikuti dengan baik, maka pengawas, panitia dan Asatidz tidak akan segan untuk memberikan sanksi sesuai dengan perbuatan santri. Demikian pula dengan hasil, jika ujian diikuti dengan sungguh-sungguh maka akan memperoleh hasil yang terhormat dan nilai yang maksimal.

Ujian merupakan bentuk evaluasi dari belajar mengajar. Ujian tidak hanya berupa ujian secara ilmiah, namun juga merupakan ujian mental. Para santri dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam ujian serta memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, mengambil kesempatan ujian ini sebagai modal menuju kesuksesan. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Pimpinan PMNS  K.H. Drs. Makinuddin, “jika ujian kali ini sukses maka pintu kesuksesan kedepan akan terbuka lebar, tidak akan merugi orang yang bersemangat dan berdisiplin, hanya orang yang malas dan tidak bersemangatlah yang akan tersingkirkan”. Para santri tidak diperkenankan untuk asal-asalan dalam mengikuti ujian, bermalas-malasan bahkan sampai membuat contekan dan berbuat curang, mereka diajarkan untuk selalu berpegang teguh pada kemampuan mereka sendiri, al-i’timadu ala nafsi.

Perlu diketahui, ujian tulis semester kedua tahun ajaran 2020-2021 ini akan berjalan selama 10 hari, bermula dari hari Jum’at (11/6) hingga hari Selasa (22/6) mendatang. Ujian diikuti oleh santri kelas 1-5 yang berjumlah 908 santri dengan santri putra sebanyak 404 santri dan santri putri sebanyak 504 santri, melibatkan guru pengawas ujian sebanyak 57 Asatidz dan Ustadzaat, dan menggunakan ruangan kelas yang berjumlah 26 ruangan yang bertempat di seluruh gedung kampus PMNS diantaranya gedung Midloah, gedung Multazam, gedung Roudhoh, gedung Marwa, gedung Pusaka dan Puskestren bagi peserta ujian yang sakit.